February 26, 2010

Fakta Unik Ilmu Pengetahuan Pasti

"Ilmu Pengetahuan Pasti?" Pastinya setelah mendengar kata-kata itu, kita pasti berpikiran ke arah yang namanya pelajaran fisika dan kimia, pokoknya yang berhubungan dengan rumus-rumus. Wuaaaa...
Tapi ternyata ada banyak hal unik dan menarik dari konsep-konsep fisika dan kimia yang bisa disampaikan. Nah, kali ini saya mencoba memaparkan sejumlah fakta unik tentang konsep-konsep ilmu pengetahuan pasti ini... Check it out!

1. Percaya tidak kalau jaring laba-laba diyakini lebih kuat daripada baja?

Itulah yang terjadi, malah militer Amerika Serikat pernah berencana membuat jaket anti peluru yang dibuat dari pintalan jaring laba-laba. Jadi, dalam adegan Spiderman 2 yang menggambarkan Spiderman berusaha menghentikan laju kereta api dengan cara mengaitkan jaring laba-labanya sesungguhnya bukan sesuatu yang mustahil.


2. Tahukah Anda bahwa massa jenis es lebih ringan 89% dari massa jenis air dingin?

Akibatnya 11% dari bongkahan es berada di atas permukaan air dan sisanya tenggelam di bawah permukaan air. Kenyataan tersebut membuat gunung es yang mengapung di laut sangat membahayakan, khususnya bagi kapal yang sedang berlayar. Hal ini telah terbukti pada kecelakaan bersejarah yang terjadi pada kapal penumpang Titanic pada tahun 1912. Kapal yang "tidak bisa tenggelam" itu tenggelam di laut Atlantik Utara setelah menabrak sebuah gunung es.



3. Menurut sejarahnya, kembang api bermula dari ditemukannya petasan pada abad ke-9 di Cina.


Pada waktu itu ketika seorang juru masak secara tidak sengaja mencapur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yang ada di dapurnya, yaitu garam peter atau KNO3 (kalium nitrat), belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal). Ternyata, campuran ketiga bahan tersebut merupakan bubuk mesiu yang mudah terbakar. Jika bubuk mesiu itu dimasukkan ke dalam sepotong bambu yang diber sumbu dan kemudian dibakar, maka mesiu itu akan meledak dan mengeluarkan suara ledakan keras. Pada zaman Dinasti Song (960-1279 M), masyarakat Cina mendirikan pabrik petasan. Bahan baku tabung diganti dengan gulungan kertas yang kemudian dibungkus dengan kertas merah di bagian luarnya. Kemudian petasan ini menjadi dasar dari pembuatan kembang api, yang lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di udara.
Tahukah Anda, pada masa Renaissance, di Italia dan Jerman ada sekolah yang khusus mengajarkan masalah pembuatan kembang api. Di sekolah Italia menekankan pada kerumitan kembang api, sedangkan di sekolah Jerman menekankan pada kemajuan ilmu pengetahuan. Dan akhirnya muncul istilah pyrotechnics yang menggambarkan seni membuat kembang api. Untuk membuat kembang api dibutuhkan seorang ahli yang mengerti reaksi fisika dan kimia. Setelah bertahun-tahun, para ahli kembang api akhirnya bisa membuat kembang api yang berwarna-warni, seperti merah yang berasal dari Strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium, warna hijau berasal dari barium dan warna biru dari tembaga. Campuran bahan kimia itu dibentuk ke dalam kubus kecil-kecil yang disebut star. Star inilah nantinya yang akan menentukan warna dan bentuk kembang api itu dinyalakan.

4. Tahukah Anda, kapal tanker terbesar di dunia?

Kapal tanker terbesar di dunia adalah Jahre Viking dengan lebar 69 meter dan panjang 458 meter, 77 meter lebih panjang dari Empire State Building New York. Mampu membawa minyak bumi sekitar 14 juta barel yang bisa menghidupi seluruh kendaraan bermesin di muka bumi.




5. Mengapa kaktus bisa bertahan hidup dengan kondisi lingkungan yang minim air?


Kata 'kaktus' berasal dari bahasa Yunani "kaktos" yang berarti tanaman berduri. Sebenarnya, kaktus memiliki daun. Namun, daun tersebut berubah menjadi bentuk duri, sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun.
Perlu diketahui, semakin lebar pemukaan daun suatu tanaman, maka semakin banyak jumlah air yang menguap setiap saat. Sebagai contoh: kalau kita lagi kepedasan, trus mau minum. Eh, ternyata air minumnya masih sangat panas. Ambil saja mangkuk/piring, lalu tuangkan air minum yang panas tersebut. Tunggu selama beberapa menit, air pun langsung menurun suhunya, karena laju pendinginan jadi lebih cepat karena area pendinginan kebih luas. Udara luar lebih banyak bersentuhan dengan air dalam piring daripada air dalam gelas karena bidang tekan lebih besar. Nah, kaktus juga menggunakan prinsip seperti itu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kemudian, batang kaktus juga dilapisi jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Meski begitu, kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.

Sumber : Prasetya, Agus . 2009 . Ensiklopedi Fakta Unik dan Ilmu Pengetahuan . Yogyakarta . Tugu Publisher

0 comments:

Post a Comment